Jereweh, Sumbawa Barat — Calon Wakil Bupati Sumbawa Barat, Muhmmad Nasir menegaskan sikapnya untuk mundur dari jabatan sebagai wakil rakyat di Udayana (DPRD Provinsi NTB.red) merupakan bukti keseriusan dalam perjuangan di pemilihan kepala daerah mendatang.
Sikap itu, menurut wakil rakyat yang sudah menjabat selama 20 tahun itu, juga merupakan Gambaran optimisme untuk menang dalam pesta demokrasi tersebut.
“Memilih mundur menjadi wakil rakyat itu bukan perkara mudah, karena kita optimis menang dan tidak ingin asal-asalan atau terkesan aji mumpung,” ujar pasangan dari Ahmad Salim itu, saat menyampaikan orasi politiknya, Rabu 18 September 2024, di Desa Goa Kecamatan Jereweh.
“Calon pemimpin harus punya keteladanan. Maka saya mundur dari jabatan DPRD Provinsi, meskipun 16 hari yang lalu harusnya saya dilantik. Harusnya Langkah ini juga diikuti oleh calon lain,” imbuhnya.
Nasir, demikian ia akrab disapa, menyoroti peran seorang wakil rakyat yang hanya bisa memperjuangkan aspirasi, namun tidak memiliki wewenang langsung dalam pengambilan keputusan.
“Tidak cukup bagi anggota dewan itu untuk bisa memainkan peran maksimal untuk membantu Masyarakat, karena dewan itu wakil rakyat, bukan pembuat Keputusan. Saya lepas jabatan yang sudah 20 tahun saya lalui untuk berjuang ke ekskutif, karena tidak ada perubahan berarti yang saya lihat selama ini,” tegasnya.
Memilih sikap mundur menjadi DPRD itu bukan karena tidak menghargai kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat, tetapi karena adanya kepedulian yang lebih tinggi untuk menunju kepada perubahan yang lebih besar di Sumbawa Barat. Untuk itu rakyat harus lebih bijak memilih pemimpin.
“Jangan memilih pemimpin hanya karena nafsu. Pilihlah dengan hati,” harapnya.
Pasangan Alim-Nasir menawarkan visi untuk memperbaiki arah pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat. Ia menekankan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai moral dan tanggung jawab kepada masyarakat. Karena jangan sampai pemimpin justru hanya untuk mengedepankan kepentingan kelompok golongan atau keluarganya.
“Sudah saatnya putra asli Taliwang dan Jereweh menjadi pemimpin Kabupaten Sumbawa Barat dan prinsip pembangunan yang berlandaskan kepada peradaban fitrah itu harus dikembalikan dan dikokohkan untuk Sumbawa Barat Kuat, Sejahtera dan Berdaya saing,” tukasnya. (*).