Moteng, Sumbawa Barat – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Ahmad Salim, ST., MM., dan Muhammad Nasir, ST., MM., terus menggaungkan komitmen mereka untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi masyarakat dalam kampanye yang digelar di Desa Moteng, Kecamatan Brang Rea, pada Selasa malam (15/10/2024). Dalam pertemuan ini, mereka secara tegas menyoroti persoalan mendasar yang dihadapi oleh petani, serta ketimpangan yang masih terjadi di wilayah Sumbawa Barat.
Dalam orasinya, Ahmad Salim menyinggung kondisi sulit yang dialami para petani di berbagai wilayah Sumbawa Barat, mulai dari kelangkaan pupuk hingga jaminan harga komoditas pertanian. Ia menegaskan bahwa krisis ini semakin memperburuk angka kemiskinan di KSB.
“Tahun ini angka kemiskinan bisa saja naik karena banyak petani yang gagal tanam. Bukan gagal panen, tetapi gagal tanam karena tidak ada air, pupuk, atau bahkan jaminan harga gabah dan jagung yang stabil. Ketika petani masuk ladang, harga pupuk tinggi, tapi begitu panen harga malah anjlok,” ungkap Salim.
Ia juga menyoroti masalah distribusi benih dan pupuk yang hingga kini belum tuntas.
“Beberapa daerah masih susah mendapatkan benih dan pupuk, kalaupun ada, harganya sangat mahal,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, masalah irigasi juga menjadi perhatian, meski di Moteng sendiri, menurutnya, akses air sudah lebih baik. Ahmad Salim menambahkan bahwa Sumbawa Barat belum menerapkan jaminan asuransi gagal panen, padahal daerah lain di Indonesia sudah mulai menggunakan kebijakan ini untuk melindungi petani dari risiko kerugian besar.
Muhammad Nasir, yang mendampingi Ahmad Salim dalam kampanye tersebut, turut memperkuat narasi keberpihakan mereka terhadap masyarakat kecil. Ia mengkritik ketimpangan yang dirasakan selama 10 tahun terakhir, terutama dalam hal pelayanan publik dan kebijakan pembangunan.
“Dalam hal pemerataan pelayanan saja, kita masih merasakan ketidakadilan. Program-program pemerintah saat ini belum sepenuhnya menyentuh rakyat kecil, belum berpihak pada orang miskin,” ujar Nasir.
Salah satu program prioritas pasangan Alim-Nasir adalah penuntasan rumah tidak layak huni. Nasir berjanji bahwa dalam lima tahun masa kepemimpinan mereka, masalah ini akan dituntaskan.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa tidak ada lagi rumah tidak layak huni yang tertinggal. Ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi soal keberpihakan kepada orang lemah,” tegas Nasir.
Ia pun mengenang kembali masa kepemimpinan Buya Zulkifli Muhadli yang sangat memperhatikan golongan masyarakat lemah, seperti pemberian santunan bagi keluarga yang berduka dan program bantuan marbot masjid.
Selain itu, Nasir juga berjanji untuk memperbaiki ketersediaan air bersih secara merata di seluruh KSB, mengingat pentingnya akses air bersih bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kami akan pastikan seluruh wilayah, bukan hanya untuk irigasi sawah, tapi juga air bersih untuk seluruh masyarakat,” kata Nasir dengan penuh keyakinan.
Dalam kampanye tersebut, Mustakim Fatawari, Wakil Penasehat pasangan Alim-Nasir, juga turut menyampaikan dukungannya. Ia mengenang masa-masa saat Ahmad Salim dan Muhammad Nasir sudah memberikan kontribusi nyata bagi Sumbawa Barat.
“Selama 25 tahun di PT AMNT, Pak Ahmad Salim tahu betul daerah mana saja yang perlu bantuan, dan pasti pernah memberikan bantuannya. Begitu juga Pak Nasir, yang selama bertahun-tahun di DPR, pernah bersama-sama memperjuangkan pembangunan jembatan Moteng yang kini mempermudah akses anak-anak sekolah,” cerita Mustakim.
Mustakim juga menyebut masa kepemimpinan Buya Zulkifli Muhadli yang dipenuhi kebijakan pro-rakyat, seperti santunan bagi keluarga yang berduka, bantuan bagi marbot masjid, serta program pendidikan gratis dari TK hingga S3. Ia menegaskan bahwa program-program ini akan dilanjutkan oleh Alim-Nasir.
“Buya menitipkan pesan agar program-program baik di masa beliau terus dilanjutkan oleh Alim-Nasir. Kami yakin pasangan ini adalah solusi terbaik untuk memimpin Sumbawa Barat ke arah yang lebih sejahtera,” tutup Mustakim.